Metabolisme Vitamin C

Vitamin C merupakan zat penting untuk tubuh, namun sayangnya, tubuh manusia tidak dapat memproduksinya secara alami. Kita hanya dapat memperolehnya dari asupan makanan sehari-hari. Banyak sekali jenis makanan yang mengandung vitamin C, baik alami maupun sintesis berupa suplemen vitamin maupun makanan dan minuman bervitamin. Namun yang masih menjadi perdebatan hingga kini adalah berapa sebenarnya kebutuhan tubuh akan Vitamin C. 

R.F. Cathcart, seorang praktisi kesehatan yang meneliti kegunaan vitamin C bagi tubuh, mengatakan Vitamin C diperlukan oleh tubuh untuk membantu fungsi antioksidan tubuh dan menghalau radikal bebas. Karena alasan ini pula, banyak yang percaya vitamin C mampu meningkatkan kekebalan tubuh. Bahkan, Linus Pauling, yang menerima hadiah nobel di bidang Kimia, dalam bukunya yang berjudul Vitamin C and the Common Cold, menyebutkan bahwa asupan vitamin C dosis tinggi sangat berguna meningkatkan kekebalan tubuh dan mencegah berbagai penyakit.

Di beberapa negara, dosis yang dianjurkan berkisar dari 60-90 miligram vitamin C perhari. Tapi, dari penghitungan Pauling, rata-rata setiap orang membutuhkan 1.000 miligram atau lebih setiap harinya. Penemuan Pauling ini lah yang banyak digunakan sebagai bahan promosi para produsen suplemen vitamin C untuk menjual produk suplemen vitamin C dosis tinggi. Namun, tak semua setuju hasil temuan Pauling itu. “Buku Pauling sangat berpengaruh, tapi saya percaya bahwa kebanyakan orang tidak memperoleh manfaat yang besar dari serangan flu dengan mengkonsumsi secara rutin,” kata Robert Douglas dari Universitas Nasional Australia di Canberra.

Untuk membuktikannya, Douglas dan Harri Hemila, dari Universitas Helsinki, Finlandia, mempelajari 55 penelitian dari tahun 1940 hingga 2004. Penelitian ini dibandingkan dengan pengaruh sekitar 200 miligram yang diberikan rutin dengan yang tidak diberikan. Dari 23 penelitian yang menelaah pencegahan penyakit dalam suatu populasi, keduanya menunjukkan bahwa konsumsi rutin vitamin C tidak mengurangi resiko tekena flu. Meski memang, mereka menemukan bahwa rata-rata pengkonsumsi rutin vitamin C cenderung lebih cepat sembuh dari flu. Namun tetap tidak dianjurkan terlalu sering mengkonsumsi vitamin C dosis tinggi setiap hari. Mesipun demikian, orang-orang yang menderita tekanan fisik yang ekstrim karena suhu yang sangat dingin memperoleh manfaat yang signifikan jika mengkonsumsi vitamin C. Penelitian terhadap para pemain ski, tentara, dan pelari maraton menunjukkan bahwa konsumsi rutin vitamin C dapat mengurangi kemungkinan terkena flu hingga setengahnya. 

Pengertian dan Klasifikasi Vitamin
Vitamin merupakan suatu molekul organic yang sangat diperlukan tubuh untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal.1 Sedangkan dalam buku Dasar-Dasar Biokimia jilid 1, pengertian vitamin adalah senyawa organic dalam jumlah mikroyang sangat esensial dalam fungsi kebanyakan bentuk tubuh, tetapi tidak dapat disintesa oleh beberapa organisme dan harus di peroleh dari luar tubuh.2 Sebagai pengecualian adalah vitamin D yang dapat dibuat dalam kulit asalkan kulit cukup terkena sinar matahari.

Vitamin dikelompokkan menjadi 2 golongan utama yaitu vitamin yang larut dalam lemak yaitu vitamin A, D, E, dan K serta vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin C dan B.3 Fungsi khusus vitamin adalah sebagai kofaktor (elemen pembantu) untuk reaksi enzimatik. Vitamin juga berperan dalam berbagai macam fungsi tubuh lainnya, termasuk regenerasi kulit, penglihatan, sistem susunan syaraf dan sistem kekebalan tubuh dan pembekuan darah. Tubuh membutuhkan jumlah yang berbeda untuk setiap vitamin. Setiap orang punya kebutuhan vitamin yang berbeda. Anak-anak, orang tua, orang yang menderita penyakit atau wanita hamil membutuhkan jumlah yang lebih tinggi akan beberapa vitamin dalam makanan mereka sehari-hari.

Vitamin yang Larut Dalam Air
Vitamin ini terdiri dari vitamin B dan vitamin C. Kedua vitamin ini diberi nama berdasarkan label dari tabung-tabung percobaan pada saat vitamin tersebut ditemukan. Selanjutnya diketahui bahwa tabung percobaan dengan vitamin B ternyata mengandung lebih dari satu vitamin, yang kemudian diberi nama B1, B2 dst. Kedelapan vitamin B berperan penting dalam membantu enzim untuk metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, dan dalam pembuatan DNA dan sel-sel baru.

Metabolisme Vitamin C
Metabolisme vitamin C terdiri dari oksidasi, ekskresi dan regenerasi. Hasiloksidasi vitamin C yang pertama adalah radikal bebas askorbil yang biasaberubah secara reversibel menjadi bentuk vitamin C kembali atau akan mengalami oksidasi ireversibel menjadi dehydro-L-ascorbid acid. Vitamin C dapat juga mengalami oksidasi setelah bereaksi dengan vitamin E atau radikal urat.Vitamin C dapat dengan mudah melepaskan elektron karena oksidasi monovalenreversibel menjadi radikal askorbil, sehingga dapat berperan dalam systemredoks biokimia. Peranan vitamin C sebagai antioksidan karena kemampuanbereaksi dengan radikal bebas : SOR, anion superoksida dan radikal hidroksil.Vitamin C bersifat hidrofilik lebih berperan menjadi proteksi sel di dalam sitosoldengan cara menurunkan semistabil radikal kromanoksil dan meregenerasivitamin E (Carr 1999).

Efisiensi antioksidan vitamin C sangat besar pada konsentrasi vitaminyang rendah, pada kondisi tersebut reaksi yang predominan adalah reaksipemutus. Pada konsentrasi tinggi, vitamin C menghambat secara signifikanreaksi rantai yang berlanjut antara asam askorbil dan molekul oksigen. Fungsimetabolik vitamin C sebagai kofaktor enzim (hydroxilating enzymes), agenprotektif (hydroxylases pada biosintesis collagen), dan sebagai radikal yangbereaksi dengan metal ion (Carr 1999).

Vitamin C dapat diabsorpsi secara aktif dan mungkin pula secara difusipada bagian atas usus halus lalu masuk ke peredaran darah melalui vena porta.Rata-rata absorpsi adalah 90% untuk konsumsi si antara 20 dan 120 mg sehari.Konsumsi tinggi sampai 12 mg (sebagai pil) hanya diabsorpsi sebangak 16%.Vitamjn C kemudian dibawa ke semua jaringan. Konsentrasi tertinggi adalah didalam jaringan adrenal, pituitari dan retina (Almatsier 2004).
Vitamin C (Asam Askorbat)

Asam askorbat oksidase atau disingkat askobase merupakan enzim yang hanya mengkatalisis reaksi oksidasi asam askorbat saja, baiki asam askorbat alami ataupun sintesis, tetapi tidak mengkatalisis senyawa yang lain misalnya sistein, glutation,tirosin dan phenol. Enzim heksosidase tersebut mempunyai aktifitas optimal pada pH 5,6 – 5,9. Asam askorbat oksidase dapat mengakibatkan defisiensi vitamin C akibat intake zat gizi yang kurang dari makanan.

Vitamin atau vitamine mula-mula di utarakan oleh sang ahli kimia pola, dia yang bernama Funk, yang percaya bahwa zat penangkal beri-beri yang larut dalam amina itu adalah suatu amina yang sangat vital. Dan dari kata tersebut lahirlah istilah vitamine atau vitamin. Kini vitamin dikenal sebagai suatu kelompok senyawa organic yang tidak termasuk dalam golongan protein, karbohidrat, maupun lemak dan terdapat dalam jumlah kecil dalam bahan makanan tapi sangat penting bagi beberapa fungsi tubuh untuk menjaga kelangsungan kehidupan serta pertumbuhan.

Dalam bahan pangan hanya terdapat vitamin dalam jumlah yang relative sangat kecil, dan terdapat dalam bentuk yang berbeda-beda, di antaranya ada yang berbentuk provitamin atau calon vitamin (precursor) yang dapat diubah dalam tubuh menjadi vitamin yang aktif. Segara setelah diserap oleh tubuh, provitamin mengalami perubahan kimia sehingga menjadi satu atau lebih bentuk yang aktif. Vitamin tersebut pada umumnya dapat dikelompokkan dalam dua golongan utama yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Dan dalam makalah ini akan mencoba membahas tentang vitamin yang larut dalam air.

Oleh karna itu kebutuhan vitamin dalam tubuh harus terpenuhi. Dalam aktivitas sehari-hari tubuh sangat memerlukan vitamin yang digunakan sebagai pengatur metabolisme dalam tubuh terutama vitamin c (asam askorbat).

Peranan Vitamin C Dalam Tubuh
Vitamin C diperlukan untuk menjaga struktur kolagen, yaitu sejenis protein yang menghubungkan semua jaringan serabut, kulit, urat, tulang rawan, dan jaringan lain di tubuh manusia. Struktur kolagen yang baik dapat menyembuhkan patah tulang, memar, pendarahan kecil, dan luka ringan. Buah jeruk, salah satu sumber vitamin C terbesar.

Vitamin c juga berperan penting dalam membantu penyerapan zat besi dan mempertajam kesadaran. Sebagai antioksidan, vitamin c mampu menetralkan radikal bebas di seluruh tubuh. Melalui pengaruh pencahar, vitamini ini juga dapat meningkatkan pembuangan feses atau kotoran. Vitamin C juga mampu menangkal nitrit penyebab kanker. Penelitian di Institut Teknologi Massachusetts menemukan, pembentukan nitrosamin (hasil akhir pencernaan bahan makanan yang mengandung nitrit) dalam tubuh sejumlah mahasiswa yang diberi vitamin C berkurang sampai 81%.

Hipoaskorbemia (defisiensi asam askorbat) bisa berakibat seriawan, baik di mulut maupun perut, kulit kasar, gusi tidak sehat sehingga gigi mudah goyah dan lepas, perdarahan di bawah kulit (sekitar mata dan gusi), cepat lelah, otot lemah dan depresi. Di samping itu, asam askorbat juga berkorelasi dengan masalah kesehatan lain, seperti kolestrol tinggi, sakit jantung, artritis (radang sendi), dan pilek.

Kekurangan Vitamin C 
Kebutuhan akan Vitamin C meningkat secara berarti dan merupakan resiko terjadinya kekurangan pada berbagai keadaan berikut:

- Kehamilan
- Menyusui
- Tirotiksikosis (hiperaktivitas kelenjar tiroid)
- Berbagai jenis peradangan
- Pembedahan
- Luka bakar.

Pada bayi yang berusia 6-12 bulan, kekurangan Vitamin C dalam susu formula atau makanan padatnya dapat menyebabkan scurvy. Gejala awalnya berupa rewel, nyeri jika badannya bergerak, kehilangan nafsu makan dan tidak mengalami penambahan berat badan. Tulang-tulangnya tipis/kecil dan sendi-sendinya menonjol. Yang khas adalah terjadinya perdarahan dibawah jaringan pelindung tulang dan di sekitar gigi. Pada orang dewasa, scurvy bisa terjadi apabila melakukan diet, yang hanya mengandung daging dan tepung atau teh, roti bakar dan sayuran kalengan, yang kesemuanya merupakan makanan yang khas dimakan oleh orang tua yang tidak bernafsu makan. Setelah beberapa bulan mengkonsumsi makanan tersebut, akan terjadi perdarahan dibawah kulit, terutama di sekitar akar rambut, dibawah kuku jari tangan, di sekitar gusi dan di dalam persendian. Penderita akan tampak depresi, lelah dan lemah. Tekanan darah dan denyut jantung menjadi naik turun (berfluktuasi). Pemeriksaan darah menunjukkan kadar Vitamin C yang sangat rendah. Pada bayi dan orang dewasa, scurvy diobati dengan Vitamin C dosis tinggi selama 1 minggu, diikuti dengan dosis yang lebih rendah selama 1 bulan.

Kelebihan Vitamin C 
Vitamin C dosis tinggi (500-10.000 miligram) telah dianjurkan untuk mencegah common cold, skizofrenia, kanker, hiperkolesterolemia dan aterosklerosis. Tetapi hal ini belum mendapatkan dukungan ilmiah yang cukup. Dosis yang melebihi 1000 miligram/hari menyebabkan:

- diare
- batu ginjal pada orang-orang yang peka
- perubahan siklus menstruasi.

Kesimpulan

  • Vitamin c merupakan vitamin yang tidak dapat dihasilakan oleh tubuh dan harus didapatkan dari bahan pangan.
  • Vitamin c sangat penting bagi tubuh karena selain sebagai antibodi atau mempertahan daya tubuh vitamin c juga sebagai anti oksidan bagi tubuh.
  • Vitamin c merupakan vitamin yang larut dalam air dan lebih stabil bila berada dalam pH asam.


Saran
Perbanyak konsumsi Vitamin C dari sayur-sayuran dan buah-buahan sehingga tubuh kita tidak mudah terserang penyakit karena antibody atau sistim imun kita sudah kebal dengan penyakit.

2 komentar:

  1. Aku sangat berterimakasih karena telah mendapat tambahan pengetahuan setelah megunjungi blog ini. semoga masih banyak lagi ilmu pengetahuan yang dapat di bagikan di dalam blog ini agar setiap yang megunjungi blog ini dapat manjadi paham dan menambah pengetahuan mereka.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama. Terima kasih juga sudah mau mampir. Have a nice day. :>)

      Delete

* Berkomentarlah yang Sopan sesuai dengan Judul isi Postingan.
* Komentar secepatnya direspon jika admin tidak sibuk. Terima Kasih

 
Top